Rabu, 24 Oktober 2012

Mencari Kerja di Dunia Maya




Oleh Yusuf Rinaldy
(13-6-2011)

Siang itu Randi benar-benar gelisah. Pemuda yang dua bulan lalu resmi menjadi Sarjana Ekonomi itu bingung harus berbuat apa selepas kuliah. Sebenarnya ia ingin berwiraswasta namun apa daya modal tidak ada. Sedangkan untuk membelah belantara Jakarta dengan menenteng ijazah, ia tak punya nyali. Tapi berdiam diri tentu tidak menyelesaikan masalah.Lalu apa yang harus ia lakukan ?
Saat berjumpa dengan seorang teman kuliahnya, Randi mendapat masukan agar ia mencari kerja melalui internet. Teman yang sudah bekerja di sebuah perusahaan swasta itu mengatakan bahwa dengan ngebrowsing di dunia maya dia bisa mencari kerja tanpa harus mendatangi satu per satu kantor di Jakarta.
******
Itulah sekilas gambaran betapa susahnya mencari kerja saat ini. Ditengah kondisi perekonomian Indonesia yang belum benar-benar pulih pasca krisis dunia, banyak bermunculan tenaga-tenaga kerja baru dari berbagai tingkatan pendidikan. Hal ini menyebabkan perebutan kue kesejahteraan bernama “pekerjaan” menjadi sebuah keniscayaan.
Mengandalkan cara mencari kerja konfensional dengan mendatangi satu per satu kantor sambil berharap diterima bekerja tentu sangat melelahkan. Selain itu harapan untuk diterima bekerja bisa dibilang kecil. Sebab belum diketahui apakah perusahaan-perusahaan tersebut sedang membutuhkan tenaga kerja atau tidak.
Di era teknologi seperti sekarang ini tentu sudah bukan jamannya lagi mendatangi kantor satu persatu sambil menyerahkan amplop berisi ijazah. Pasalnya ada cara lain yang lebih mudah untuk memperoleh pekerjaan, yaitu dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Perlahan namun pasti internet sudah menjadi kebutuhan di era modern ini. Mulai dari sekedar hiburan hingga kebutuhan-kebutuhan yang lebih penting lainnya, bisa tersajikan melalui layar dunia maya. Bisa dikatakan internet telah berkembang seperti pasar yang mempertemukan pedagang dan pembeli, internet mampu mempertemukan pemilik kebutuhan dan penyedia pelayanan. Tak terkecuali para pencari kerja dan perusahaan yang membutuhkan tenaga keja.
Sejatinya setiap perusahaan selalu membutuhkan tenaga kerja baru sebab setiap saat pasti ada karyawan yang pensiun atau mengundurkan diri. Jadi sebetulnya lowongan kerja selalu terbuka bagi para pencari kerja. Namun seringkali para pencari kerja tidak mengetahui perusahaan mana yang sedang membutuhkan tenaga kerja baru.
Para pencari kerja seringkali melakukan usaha “pukul rata” dan coba-coba, yaitu mengirimkan surat lamaran ke banyak perusahaan. Hal ini yang membuat rasio perbandingan antara diterima atau tidak menjadi kecil. Sebab lebih sering para pencari kerja justru mengirim surat lamaran ke perusahaan yang tidak sedang membutuhkan tenaga kerja baru.
Dengan memanfaatkan internet para pencari kerja bisa mengetahui mana-mana perusahaan yang sedang membutuhkan tenaga keja baru, berikut apa saja kualifikasi yang dibutuhkan.
Hal ini tentu mempermudah para pencari kerja untuk menemukan apa yang mereka butuhkan. Mereka tidak perlu mengirim surat lamaran ke banyak perusaaan. Tetapi cukup mengirim ke perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja baru dengan kualifikasi yang cocok dengan apa yang dimilikinya.
Selain itu para pencari kerja juga bisa mempersiapkan diri lebih baik. Banyak informasi yang bisa didapatkan sebagai penunjang guna mempersiapkan diri menghadapi perusahaan yang akan membutuhkan tenaganya.
Di dunia maya, mereka bisa mencari data dan informasi tentang bagaimana menjadi karyawan yang baik. Mereka juga bisa mengetahui apa saja tantangan yang akan dihadapi setelah memasuki dunia kerja. Sehingga jika menghadapi suatu permasalahan saat sudah bekerja, mereka bisa mengira-ira apa yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan tersebut.
Dengan bantuan dunia maya, anak muda seperti Randi, tidak perlu gelisah terlalu lama. Lebih baik Randi menyibukkan diri dengan mencari informasi dan peluang tanpa harus kehilangan banyak waktu. Selain itu proses belajar juga bisa dilanjutkan di dunia maya.
Namun yang harus disadari adalah bahwa yang tersaji di dunia maya hanyalah peluang, bukan kepastian. Yang harus dilakukan adalah mengubah peluang yang belum pasti itu menjadi sebuah keberhasilan seperti yang didambakan. Itu artinya meski teknologi bisa mempermudah dalam memperoleh pekerjaan, usaha dan kerja keras adalah yang paling utama. Tanpa usaha dan kerja keras bisa jadi peluang yang sudah di depan mata sirna begitu saja. (*) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar