Kamis, 05 Mei 2011

Cara Makan yang Benar Sesuai dengan Petunjuk Rasulullah SAW

*Oleh Ustad Oman Suratman
1. Memilih makanan yang halal dan thoyyib

“Wahai sekalian manusia, makanlah dari apa-apa yang ada di bumi yang halal dan thoyyib, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, sesungguhnya dia adalah musuh yang nyata bagimu,” (QS : Al Baqoroh : 165)
Makanan halal tapi tidak thoyyib adalah haram, begitupun makanan thoyyib tapi tidak halal adalah haram juga hukumnya.

Ibnu Katsir berkata : “Thoyyib” adalah makanan yang tidak membahayakan badan dan akal (Ibnu Katsir, Juz I hal 254)

Sedangkan perlunya makanan yang halal adalah agar doa dan ibadah kita diterima Allah SWT sebagaimana sebuah hadits menyebutkan : “Seseorang yang morat-marit rambutnya dan kakinya dekil berdebu lalu menengadahkan tangannya ke langit seraya berkata,”Yaa Rabbi”, sementara makanannya haram, minumanya haram, pakaiannya haram, lalu bagaimana mungkin doanya dikabulkan (HR Muslim)

Imam Dzahabu dalam Al Kabair menyebutkan perkataan Yusuf bin Tsabat : “Jika seseorang tekun beribadah, setanpun berkata kepada teman-temannya : Coba lihat dari mana makannya, jika makanannya haram maka setan berkata : biarkan ia bersusah payah dan giat beribadah, kalian tidak perlu repot-repot karena ketekunannya beribadah yang disertai dengan barang haram itu tidak berguna sama sekali.” 

Halal yang dimaksud adalah halal barangnya dan juga cara mendapatkannya. Walaupun barang atau makanannya halal dimakan, namun jika diperoleh dengan cara yang haram, maka haram pulalah makanan atau barang itu.

2. Membersihkan makanan dari kuman

Ketika Rasulullah SAW melihat tikus mati tercebut ke dalam mentega, beliau bersabda “Ambil bangkai itu dan semua mentega yang disekelilingnya, lalu buanglah dan pergunakan mentega kalian itu” (HR Bukhari)

Dari Anas bin Malik, Nabi SAW disuguhi kurma yang tersimpan lama, maka beliaupun memeriksa untuk membuang ulat kurma tersebut. (HR Abu Daud)

Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW bersabda : “Apabila ada lalat yang jatuh pada minuman salah seorang diantara kalian, maka hendaklah ia benamkan ke  dalamnya, lalu membuangnya, karena pada salah satu sayap ada penyakit sedangkan sayap yang lain ada penawarnya” (HR Bukhari)

3. Wudlu atau cuci tangan sebelum dan sesudah makan

Dari Salman Al Farisi, Rasulullah SAW bersabda, “Berkah makanan adalah wudlu sebelum dan sesudah makan.” (HR Tirmidzi dan Abu Daud).

Beberapa ulama mengatakan bahwa hadits ini dhaif. Sehingga masih diragukan apakan Nabi SAW memang mengatakan seperti itu atau tidak. Namun mencuci tangan sebelum makan sangat dianjurkan. 

4. Berdzikir sebelum makan

Nabi SAW bersabda, “Apabila salah seorang diantara kalian makan, maka bacalah nama Allah SWT pada permulaanya. Dan apabila lupa membacanya maka hendaklah ia membaca ‘Bismillahi Awwaluhu Wa Akhiruhu’ (HR Tirmidzi)

Adapun hikmah dari penyebutan nama Allah SWT adalah mencegah setan ikut makan dengan kita. Dalam sebuah hadits :

Dari Jabir bin Abdullah, Nabi SAW bersabda, “Bila seseorang masuk rumahnya lalu menyebut nama Allah SWT pada saat masuk dan makan, maka setan berkata kepada teman-temannya, “Tidak ada bermalam dan tidak ada makan buat kita”. Tetapi jika seseorang masuk rumahnya dengan tidak menyebut nama Allah SWT, maka setan berkata kepada kawang-kawanya, “Kalian dapat bermalam. “Bila tidak menyebut nama Allah SWT saat makan, maka setan berkata kepada kawan-kawannya, “Kalian dapat bermalam dan makan malam.” (HR Muslim)

Pada riwayat yang lain disebutkan bahwa jika seseorang makan dan lupa menyebut nama Allah SWT, setan akan ikut makan bersamanya. Jika kemudian ia teringat dan membaca   ‘Bismillahi Awwaluhu Wa Akhiruhu’, maka setan akan memuntahkan apa yang telah dimakannya.

 5. Makan dengan tangan kanan

Dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang diantara kamu makan, maka makanlah dengan tangan kanan, dan apabila dia minum maka minumlah dengan tangan kanan, karena setan makan dan minum dengan tangan kiri.”(HR Muslim)

Pada riwayat Muslim lainnya disebutkan, ada seorang laki-laki makan dihadapan Rasulullah SAW dengan menggunakan tangan kirinya. Lalu beliau bersabda, “Makanlah dengan tangan kananmu!” Laki-kali itu menjawab, “Aku tidak bisa (kidal).” Rasulullah bersabda, “Tidak mampukah kamu? Sesuangguhnya yang menghalangimu adalah kesombongan.” Seketika itu laki-laki tersebut tidak bisa menyuapkan makanan ke mulutnya.

Jadi apabila ada seseorang yang kidal atau lebih cederung menggunakan tangan kirinya untuk makan, maka hendaklah ia berusaha agar bisa makan dengan tangan kanan. Selain itu lebih utama makan langsung menggunakan tangan (tanpa sendok). Beberapa dokter dan ahli kesehatan muslim pernah mengadakan penelitian, bahwa pada jari-jari tangan kanan mengandung enzim yang dapat membantu proses pencernaan. Sedangkan pada jari-jari tangan kiri mengandung antibiotik yang bisa membunuh kuman-kuman penyakit.

6. Makan dengan duduk

Dari Anas dari Rasulullah SAW bahwasanya Nabi SAW melarang seseorang minum dengan berdiri. Qotadah berkata, “Kami berkata, “Lalu bagaimana dengan makan? Nabi SAW menjawab, “Itu lebih jahat dan lebih buruk bila dilakukan dengan berdiri.” (HR Muslim)

Dari Abu Hurairoh, bersabda Rasulullah SAW,” Janganlah salah seorang diantara kamu makan dengan berdiri, barangsiapa yang kelupaan lalu minum berdiri, maka muntahkanlah!” (HR Muslim)

Pada riwayat Abu Daud disebutkan, “Rasulullah SAW duduk dengan berlutut atau menegakkan kaki kanannya dan duduk diatas kaki kirinya. Beberapa dokter muslim pernah mengadakan penelitian, bahwa makan dengan duduk seperti yang dicontohkan Nabi SAW dapat memperlancar proses pencernaan makanan di dalam usus.

7. Makanlah sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan

Nabi SAW bersabda, “Tidaklah anak Adam mengisi bejana yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan untuk menegakkan tulang punggungnya, kalau tidak maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk bernafas.”  (HR Ahmad)

Dari Ibnu Umar, bersabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya seorang muslim minum dengan satu usus dan orang kafir minum dengan tujuh usus.” (HR Muslim)
Para Ulama berkata : Banyak makan menyebabkan menimbunnya penyakit dalam tubuh, membuat malas beribadah dan menghilangkan atsar pada orang lain.

8. Minum air dengan tiga kali nafas

Dari Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah SAW bernafas tiga kali di bejana saat minum seraya berkata, “Ini lebih segar dab lebih nyaman.” (HR Muslim)

9. Mengambil makanan yang jatuh

Dari Jabir bersabda Rasulullah SAW, “Setan senantiasa dataing pada saat seseorang makan, maka bila jatuh suapan di antaramu, maka hendaklah ia membuang kotoran yang menempel dimakanan itu, lalu memakannya dan jangan meninggalkan untuk setan.” (HR Muslim)

10. Menilati jari jemari sebelum mencucinya

Dari Ibnu Abbas, bersabda Rasulullah SAW, “Apabila salah seorang diantara kalian makan, maka janganlah mencucinya hingga ia menjilatinya atau dijilatinya,” (HR Bukhari dan Muslim)
Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa makan di talam lalu menjilatinya maka talam itu akan memohon ampun untuknya.” (HR Tirmidzi)

11. Berdzikir sesudah makan

Adapun dzikir Nabi SAW sesudah makan adalah :
“Segala puji bagi Allah pujian yang banyak lagi baik dan membawa berkah. Pujian yang tidak mencukupi, yang tidak dititipkan dan yang tidak dibutuhkan orang Tuhan kami.” (HR Bukhori)

“Yaa Allah , Engkau telah memberi makan, minum, kekayaan dan Engkau pula yang melenyapkan, memberi hidayah, Engkau pula yang mengambilnya. Hanya kepunyaan-Mu segala puji atas semua yang telah Engkau berikan.” (HR Ahmad)

12. Menutup wadah makanan

 Nabi SAW bersabda, “Tutuplah geribah kalian dan sebutlah nama Allah SWT. Tutuplah wadah-wadah kalian dan sebutlah nama Allh SWT walaupun hanya dengan melintangkan sesuatu diatasnya.” (HR Bukhari dan Muslim)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar